belukab.bnn.go.id, Atambua-Bahaya penyalahgunaan narkoba sudah masuk pada semua segmen kehidupan dan sasaran, baik pada usia remaja, dewasa dan bahkan saat ini sudah masuk pada usia yang tergolong masih dini. Berdasarkan hasil survey tahun 2018 yang dilaksanakan oleh BNN RI bekerja sama dengan Universitas Indonesia (Puslitkes), diperoleh angka prevalensi penyalahgunaan narkoba pada pelajar dan mahasiswa sebesar 3,2 % (2,2 juta jiwa). Kondisi yang demikian merupakan kondisi yang sangat merugikan bagi generasi penerus bangsa. Darurat narkoba sudah menjadi kondisi yang wajib disikapi secara pro aktif saat ini, terkait bagaimana pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan narkoba.
Penyalahgunaan narkoba sebagian besar masuk pada kategori usia produktif terutama pada masa usia sekolah, yang tentunya hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius. Oleh karena itu, indeks ketahanan remaja menjadi sebuah pengukuran yang melihat pada aspek individu dan permasalahan keluarga yang berpotensi membuat seseorang (remaja) rentan terhadap narkoba sehingga membuat kemampuan diri masyarakat pada kelompok individu (remaja) dan keluarga mampu tangguh dalam mengendalikan diri, menghindar dari dan menolak segala bentuk penyalahgunaan narkoba. Untuk mencapai tujuan tersebut, BNNK Belu melalui seksi P2M melaksanakan kegiatan Pengukuran Indeks Ketahanan Diri Anti Narkoba pada Remaja bagi Pelajar di SMP Negeri I Atambua, SMA Swasta Bina Karya Atambua dan mahasiswa di Universitas Negeri Timor Program Studi Keperawatan pada tanggal 21-23 Oktober 2020.
Oleh karena itu, menindaklanjuti arahan Deputi Pencegahan agar melaksanakan kegiatan Pengukuran Indeks Ketahanan Diri Anti Narkoba pada Remaja, maka seksi P2M BNNK Belu melalui Penyuluh Narkoba Ahli Pratama (Dominikus Bria Seran, S.Kep) serta Penyuluh Non ASN (Marisa Amado De Lurdes Corte Real, S.T dan Trifonia Tefiana Mau, S.H) melakukan kegiatan dimaksud bagi para siswa di SMP Negeri I Atambua, SMA Swasta Bina Karya Atambua dan mahasiswa di Universitas Negeri Timor Program Studi Keperawatan melalui pengisian kuesioner secara online dengan aplikasi Dektari Aja. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan individu dalam menghadapi dorongan, keinginan atau pengaruh untuk menyalahgunakan narkoba.
