belukab.bnn.go.id, Atambua-Peran serta lingkungan pendidikan terutama dalam pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba menjadi sesuatu yang penting. Sebagai langkah pro aktif tentunya peran pencegahan penyalahgunaan narkoba tidak bisa dilakukan oleh BNN saja, tetapi perlu adanya peran aktif semua stakeholder khususnya lingkungan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, BNNK Belu melalui seksi P2M melaksanakan kegiatan Diseminasi Informasi Melalui Insert Konten tentang P4GN bagi Pelajar tanggal 14 Juli 2020 di aula SMA Swasta Kristen Atambua.
Dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan bahaya narkoba bagi pelajar di awal tahun ajaran baru 2020/2021, maka Badan Narkotika Nasional Kabupaten Belu melalui Seksi P2M memandang perlu melaksanakan kegiatan tersebut untuk menyelamatkan generasi emas dari bahaya narkoba melalui kegiatan Diseminasi Informasi P4GN Melalui Insert Konten.
Banyaknya jumlah siswa baru di SMA Swasta Kristen Atambua mengharuskan pihak sekolah membagi kegiatan tersebut menjadi 2 sesi yakni tanggal 14 Juli sampai dengan 15 Juli 2020 (sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19). Narasumber pada kegiatan hari pertama oleh Kasie P2M (Gregorius Kali Bau, SST) dan Pengadministrasian Umum Sie P2M (Yacinta Innocentia Neno, Amd. Kep). Dalam penyampaian materi dijelaskan tentang peran BNNK Belu dalam mencegah dan memberantas narkoba di Kabupaten Belu serta perkembangan kasus yang sudah terjadi di Kabupaten Belu.
Dijelaskan pula mengenai jenis-jenis narkoba, modus operandi, aspek hukum, ciri-ciri penguna narkoba, peran masyarakat dalam pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika dan tips-tips agar terhindar dari bahaya narkoba. Peserta merupakan siswa baru di SMA Swasta Kristen Atambua. Pada bagian akhir dari penyampaian materi, dibagikan bahan kontak berupa jam dinding stop narkoba sebanyak 5 buah kepada peserta yang mengajukan pertanyaan dan yang bisa menjawab pertanyaan dari narasumber seputar permasalahan narkoba. Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi bahaya narkoba ini sebanyak 100 orang. Sebelum mengakhiri penyajian materi dilakukan pengisian kuesioner bagi peserta untuk mengukur tingkat pemahaman. Nilai rata-rata dari hasil pengisian kuesioner adalah 87,2. Hal ini menunjukan adanya peningkatan pemahaman dari peserta.