belukab.bnn.go.id, Atambua-Seperti kita pahami bersama, penyalahgunaan narkoba sebagian besar masuk pada kategori usia produktif terutama pada masa usia sekolah, yang tentunya hal ini perlu mendapatkan perhatian yang serius. Peran serta lingkungan pendidikan terutama dalam pencegahan bahaya penyalahgunaan narkoba menjadi sesuatu yang penting. Sebagai langkah pro aktif tentunya peran pencegahan penyalahgunaan narkoba tidak bisa dilakukan oleh BNN saja, tetapi perlu adanya peran aktif semua stakeholder khususnya lingkungan pendidikan. Untuk mencapai tujuan tersebut, BNNK Belu melalui seksi P2M melaksanakan kegiatan Diseminasi Informasi Melalui Insert Konten tentang P4GN bagi Pelajar tanggal 06 Oktober 2020 di aula SMK Negeri 2 Belu.
Dalam rangka meningkatkan upaya pencegahan bahaya narkoba bagi pelajar, maka Badan Narkotika Nasional Kabupaten Belu melalui Seksi P2M memandang perlu melaksanakan kegiatan untuk menyelamatkan generasi emas dari bahaya narkoba melalui kegiatan Diseminasi Informasi P4GN Melalui Insert Konten di SMK Negeri 2 Belu. Narasumber pada kegiatan tersebut oleh Penyuluh Narkoba Ahli Narkoba BNNK Belu (Dominikus Bria Seran, S.Kep) serta Penyuluh Narkoba Non ASN (Trifonia T. Mau, SH dan Marisa A. De L. Corte Real, S.T).
Dalam penyampaian materi dijelaskan tentang pengertian narkoba, jenis-jenis narkoba, modus operandi, aspek hukum, ciri-ciri penguna narkoba, dan peran pelajar dalam pencegahan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika di lingkungan sekolah serta tips-tips agar terhindar dari bahaya penyalahgunaan narkoba.
Jumlah peserta yang mengikuti sosialisasi bahaya penyalahgunaan narkoba ini sebanyak 34 orang. Pada bagian akhir dari penyampaian materi, dibagikan bahan kontak berupa jam dinding stop narkoba sebanyak 5 buah kepada peserta yang mengajukan pertanyaan dan yang bisa menjawab pertanyaan dari narasumber seputar permasalahan narkoba. Sebelum mengakhiri penyajian materi dilakukan pengisian kuesioner bagi peserta untuk mengukur tingkat pemahaman. Nilai rata-rata dari hasil pengisian kuesioner adalah 81,17. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan pemahaman dari peserta.